Friday, May 27, 2011

Mengharu Biru


Tiap kali saya lihat video ini selalu merinding, kadang berkaca-kaca meskipun sudah dilihat berulang kali. Waktu pertama kal lihat, jangan tanya…. sampai nangis terisak nih saya, hehe lebay juga sih dipikir-pikir padahal kan ini hanya fiksi :p. Sebenarnya video klip ini sudah lama ada, tapi saya baru tau ketika waktu awal-awal kuliah diputar di kelas Pak Yuli waktu kuliah dan berhasil membuat hampir seisi kelas mewek, hihihi.

Sedih banget ceritanya, tadinya saya pikir si laki-laki tega sekali meninggalkan si wanitanya dalam keadaan sedang sakit. Tapi ternyata… demi kebahagiaan si wanitanya si laki-laki itu rela mendonorkan kedua bola matanya saking cintanya dan mungkin juga karena perasaan bersalah. Scene yang paling menyedihkan adalah ketika mereka berdua berpapasan dan sempat berdampingan di ruang operasi, hiks hiks… Waktu si laki-laki terakhir kali ngebut naik motor juga sedihhhh karena dia tau sebentar lagi tidak akan bisa melihat, hiks kok jadi ikutan sedih lagi nih..


Banyak yang bilang video klip dan lagunya ini bagus karena berhasil bikin sebagian orang terharu bahkan menangis. Tapi ada juga yang bilang si tokoh laki-lakinya bodoh (lho?). Iya bodoh, karena membiarkan dirinya tak bisa melihat kekasihnya dan tak membiarkan dirinya tetap bersamanya dengan hanya mendonorkan salah satu saja dari matanya, bukan keduanya. Jadi kan dengan seperti itu mereka bisa tetap bersama tanpa keduanya merasa sedih karena perpisahan. Hehe iya juga ya...

Rantang dan Mangkok Ayam Jago

Kapan lalu sebelum ada acara keluarga di boyolali saya menitip pesan kepada ibu untuk dibelikan sesuatu. Kakak perempuan saya terheran-heran dengan permintaan saya kali ini, masa jauh-jauh dari Gresik cuma ingin dibelikan rantang, hehe. Tadinya sih saya cuma minta dibawakan rantang atau bahasa kerennya food carrier seadanya saja yang ada di rumah. Tapi karena ibu bingung mencari perkakas dapur di banyak lemari, jadilah saya dibelikan yang baru. Dasar ibu-ibu sukanya banyak mengkoleksi peralatan dapur , tapi seringnya yang dipakai hanya itu-ituuuu saja, bahkan sering tidak sadar jika pernah membeli alat rumah tangga tertentu.

my lovely food carrier ;)

Ngomong-ngomong kenapa harus rantang?? Kenapa bukan tupperware atau lunchbox dan sejenisnya?

Jadi ceritanya begini, suatu ketika saya pernah lihat di tv , entah program apa, intinya saat itu settingnya adalah pedesaan. Ketika seorang suami bekerja di sawah, si istri membawakan bekal untuk di makan ketika istirahat. Sebenarnya makanannya sih standar seperti nasi sayur telur tahu tempe, tapi entah kenapa sepertinya terlihat enak jika diletakkan di dalam rantang, hehe. Selain itu, pernah juga sekilas saya nonton cerita pagi di MNC TV. Ada suatu adegan di mana seorang tetangga memberi makanan ke tetangganya yang miskin. Lagi-lagi, makanannya diletakkan di rantang, entah kenapa jadi bikin saya ngilerr deh…

Saya juga bingung sih tentang keinginan saya yang satu itu, hehe. Saya pikir-pikir lagi mungkin ini semua karena rantang itu saya asosiasikan dengan kondisi yang menyenangkan seperti suasana pedesaan dan seolah-olah makanan yang berada di dalam rantang merupakan barang berharga yang harus disyukuri harena jumlahnya terbatas. Bebeda dengan makanan yang siap disajikan di atas meja yang jumlahnya terkadang lebih banyak dan berbeda dengan nasi yang dibungkus karena terlihat biasa jadi kurang nikmat.

Selain rantang, saya juga punya tempat makan favorit nih seperti yang sering kita temui di warung-warung mie atau soto. Taraaa…. This is it… Mangkok ayam jago…

ini beneran ayam jago kan ya? :p

Saya sengaja nih beli mangkok ini padahal sudah punya beberapa tempat makan lain di rak piring kost. Seingat saya sih harganya cuma Rp.4000an, tapi kenikmatan yang dirasakan ketika makan apapun di dalamnya melebihi harganya lho. Hehe, kalo yang ini sih karena saya heran tiap kali makan mie, soto dan sejenisnya di warung rasanya terlihat lebih enak jika disajikan di mangkok ini.

Alhasil karena penasaran jadilah saya membeli mangkok ini dan terbukti benar ternyata makan indomie jadi lebih enak jika disajikan di mangkok ayam jago. Pikir saya, magic juga nih mangkok… tapi, lagi-lagi ini cuma masalah sugesti karena mungkin saya merasa seakan-akan seperti beli makanan dari warung(yang saya rasa lebih enak) jika menggunakan mangkok ini. Padahal yah cuma masakan sendiri, hihiihi.

Diet Versi Saya


Satu bulan terakhir ini banyak yang bilang saya makin kurusan. Hampir tiap kali ketemu orang mereka pasti berkomentar tentang postur tubuh saya yang makin kecil dan kurus, sebagian juga bilang langsing dan bagus.  Beberapa mbak-mbak instruktur senam juga bilang badan saya mengecil dari yang tadinya agak ndut, malah ada yang tanya saya ini berhasil karena minum suplemen apa, haha.

Iya sih, berat badan saya turun 7 kg dari yang tadinya 51 kg menjadi 44 kg, berat badan yang ideal untuk tubuh saya yang pendek, hehe. Tapi entah mengapa perubahan itu lebih cepat terlihat oleh orang lain daripada saya sendiri karena saya merasa hanya berat badan yang turun tanpa perubahan bentuk tubuh yang signifikan.

Tiga bulan sebelumnya saya memang sempat diet. Entahlah itu diet yang benar sesuai aturan kesehatan atau tidak. Tapi yang jelas saya mencari informasi terlebih dahulu dong bagaimana kiat-kiat penurunan berat badan yang baik. Alhasil akhirnya saya ubek-ubek deh forum healthy lifestyle di kaskus dan googling untuk tau informasi lebih banyaknya. Ternyata pusing dan mumet juga ya baca segambreng tips penurunan berat badan dan olahraga. Apalagi banyak istilah yang masih asing bagi saya karena memang saya bukan orang kesehatan.

Dari banyak informasi yang saya baca, tentunya tidak semua bisa saya tangkap dan saya aplikasikan, hehehehe intinya sih menurunkan berat badan ya dengan berolahraga dan mengatur asupan makanan. Selain itu ada juga sih yang menyarankan untuk minum suplemen, obat dan sebagainya, akan tetapi ini masih menjadi kontroversi, banyak pendapat dan amannya sih sebaiknya tidak usah dilakukan.

Untuk olahraga sendiri tentunya dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan masing-masing individu jenis olahraga yang dibutuhkan berbeda dengan yang lainnya. Misalnya untuk berat badan yang sangat berlebih tidak disarankan untuk melakukan olahraga yang berat karena dikhawatikan kaki tidak sanggup menopang berat tubuh. Selain itu, jika tujuannya juga untuk pembentukan badan dan otot, cardio saja tidak cukup dilakukan, tapi juga harus menggunakan latihan beban. Kira-kira seperti itulah sedikit informasinya, karena saya bukan orang ahli di bidang ini jadi untuk lebih lanjutnya bisa ditanyakan di forum ini. Lebih baiknya juga sih olahraga yang dilakukan adalah olahraga yang kita senangi agar dapat konsisten dalam pelaksanaannya.

Oia, ketinggalan, mengenai asupan makanan, sebaiknya untuk penurunan berat badan kita mengurangi konsumsi karbohidrat yang bahasa gampangnya nantinya dia akan menjadi gula dan jika berlebih akan disimpan dalam tubuh sebagai lemak. Karbohidrat di sini bukan hanya nasi lho, tapi juga tepung, mie, cemilan, biskuit, umbi-umbian dan sebagainya. Selain itu, makanan mengandung serat dan Low GI juga disarankan untuk dikonsumsi karena makanan seperti ini memiliki sifat yang lebih mengenyangkan dan tahan lama di perut, alias tidak mudah membuat kita merasa kelaparan seusai mengkonsumsinya.

Sebenarnya masih sangat banyak aturan yang diberlakukan untuk orang yang sedang dalam program ini, seperti mengurangi lemak, gula, minyak dan sebagainya. Tapi karena saking banyaknya aturan dan sempat membuat saya pusing karena bingung mana yang harus dijalani, akhirnya saya menggunakan beberapa saran saja yang saya anggap mudah untuk diaplikasikan yaitu berolahraga dan mengatur makanan, khususnya dengan mengurangi karbohidrat.

Olahraga pertama yang dulu pernah saya lakukan adalah jogging atau lari pagi. Dua minggu pertama saya sempat lari pagi dengan jarak 2 KM dan dilakukan dua kali dalam seminggu. Pada saat itu, saya merasa sangat malas jika harus pagi-pagi setelah sholat shubuh harus keluar kost kemudian jogging yang meskipun hanya tidak sampai satu jam dilakukan. Sebenarnya juga karena agak malu melakukan olahraga ini, bukannya ge-er, saya merasa saja setiap lekuk tubuh jadinya diperhatikan setiap orang yang lewat akibat keheranan mereka melihat cewek berkerudung dan menggunakan rok lari pagi. Yaa, mungkin itu hanya perasaan saya saja tapi pokoknya saya tetap tidak nyaman melakukan olahraga ini ditambah lagi saya orangnya mudah berkeringat, jadi agak risih dalam keadaan seperti itu harus menggunakan jilbab.

Lari pagi sepertinya bukanlah pilihan saya melakukan olahraga, padahal jelas ini adalah olahraga yang paling mudah, murah dan banyak manfaatnya. Setelah berfikir panjang, akhirnya saya mencoba alternatif olahraga lain yaitu senam. Senam khusus wanita yang sering diadakan di sanggar-sanggar biasanya ada dua jenis yaitu aerobik dan body language, ada juga body shape tapi agak jarang. Senam ini dilakukan dengan iringan musik dan seorang instruktur yang nanti akan kita ikuti gerakannya. Biasanya senam dilakukan selama kurang lebih satu jam dengan dua kali jeda istirahat.

Sebenarnya saya dulu pernah ikut kelas senam tapi hanya beberapa kali. Dulu sih merasa agak kurang nyaman, tepatnya tidak pede karena kurang lancar mengikuti gerakan instrukturnya yang kadang begitu cepat dan kurang pede juga karena banyak kumpulan orang berbody ideal berkumpul, hehe. Tapi ya akhirnya saya coba lagi olahraga ini di tempat gym lain dekat kos saya. Alhamdulillah, ternyata semakin lama berlatih gerakan saya semakin lancar dan saya semakin menikmati olahraga ini. Jadi ya, yang awalnya saya cuma berniat menurunkan berat badan akhirnya saya jadi menikmati olahraga ini deh karena memang manfaatnya dapat membuat pikiran saya lebih relaks dan pastinya terbukti bisa menurunkan berat badan enam kilogram dalam waktu 3-4 bulan, hehehehe

Tidak hanya berolahraga lho, saya juga sempat mengatur pola makan saya ketika program penurunan berat badan, hahaha sok banget ya, padahal hanya mengurangi porsi nasi putih ketika makan yang tadinya dua setengah kepal menjadi hanya satu kepal. Jangan salah, proses pengurangan porsi nasi itu agak berat lho bagi saya, jadi ya saya pelan-pelan menguranginya tidak langsung berubah drastis menjadi hanya satu kepal porsi makan nasi saja. Selain itu, saya juga mengusahakan untuk masak sendiri sehingga bisa mengatur seberapa sedikit minyak yang dikonsumsi dan memperbanyak sayuran. Kalo tidak sempat masak ya terpaksa harus membeli makanan tapi harus ingat porsi makan sesuai dengan kebutuhan kita.

Dan yang paling penting, kurangi cemilan kurang sehat dan perbanyak minum air putih!

Kalo diingat-ingat lucu juga gimana dulu saya berniat menurunkan berat badan sampai segitunya. Tapi proses itu sangat saya nikmati lho, tidak saya anggap sebagai beban karena bagi saya bisa menjadi kepuasan tersendiri jika saya bisa mentaati aturan yang telah saya buat. Jadi ya saya bisa cukup konsisten menjalankannya dan sampai sekarang saya tetap rutin berolahraga meskipun tidak sesering dulu. Porsi makan saya sekarangpun hampir sama seperti awal-awal diet nasi dan untungnya bukan porsi makan balas dendam, hehe.
Jadi kuncinya adalah nikmatilah setiap proses karena berolahraga dan mengontrol asupan makanan bukan hanya untuk menurunkan berat badan tapi juga untuk kebaikan atau kesehatan tubuh kita sendiri. Kalo saya bisa, kalian juga pasti bisa kan?? Jangan lupa juga untuk selalu mencari informasi tentang bagaimana cara diet yang sehat dan aman sesuai dengan kebutuhan. Semangaattt!

Thursday, May 26, 2011

Sebelum sayap itu benar-benar patah…

Kapan lalu saya ngepost notes di facebook tentang arti sahabat buat saya...
ckckck, kok mirip judul sinetron kejar tayang ya :p

Check it out!

Tulisan ini dibuat sekedar untuk iseng, tepatnya mengabadikan perasaan.
Semoga tidak mengandung unsur-unsur lebay :p  

Haha, entahlah setan mana yang merasuki saya hingga akhirnya membuat coretan seperti ini. Brasa jadi ababil deh. Tapi terserahlah, toh tidak ada salahnya mengekspresikan perasaan :p

Sahabat.
Siapapun bisa secara pribadi mengartikan kata ini. Kebanyakan orang mengartikan sahabat adalah orang yang paling dekat dengan kita, orang yang paling mengerti kita, yang paling dapat kita percaya, orang yang paling membuat kita nyaman dan sebagainya dengan kata-kata ‘paling’ sebagai pengiringnya. Pernah ngga kamu bertemu dengan seorang teman, kemudian kalian berbincang tentang banyak hal hingga akhirnya kalian bingung kapan kalian akan dapat menghentikan pembicaraan?.

Jadi seolah-olah lidah kalian lincah menari dan tak dapat berhenti berbicara karena terlalu banyak hal yang menarik untuk dibicarakan. Entah itu dari hal sepele seperti harga bedak sampai hal-hal yang menyangkut antara hidup dan mati, hehehe

Meskipun tak di semua hal kamu menceritakan tentang kisahmu ataupun tak di semua sisi kalian cocok tapi yang jelas dia selalu menginginkan kebaikan bagimu, mengingatkan kesalahanmu, memaklumi kekuranganmu tapi juga mengakui kelebihanmu.

Kadang sahabat itu merupakan ikatan yang hanya disepakati salah satu pihak. Ada kalanya kita menganggap si X adalah sahabat atau teman yang paling dekat dengan kita, tapi belum tentu sebaliknya. Begitu juga dengan aku, entahlah kalian menganggap aku ini siapa, yang jelas aku merasa beruntung pernah mengenal kalian dan sering merasa tiba-tiba merasa bersemangat tanpa alasan setelah bertemu kalian.

Meskipun malu, tapi kuakui bahwa pernah diam-diam aku menangis karena sangat merindukan kalian.

Aku hanya manusia kerdil, Allah memberiku banyak kelebihan dan banyak pula kekurangan. Sering sekali aku ingin terbang bebas namun tak mampu karena sayapku lemah, tapi Dia memberiku kalian sebagai sayap-sayap tambahan yang berada di dekatku. Kalianlah yang pernah membantuku untuk tetap terbang ketika aku hampir terjatuh.

Sedih rasanya menyadari bahwa kini sayap-sayapku satu persatu mulai menghilang, bukan kalian yang menjauh tapi karena suatu keadaan yang mengharuskan demikian, yaitu kalian harus pergi untuk melalui fase dan tugas-tugas kehidupan kalian selanjutnya. Aku berharap kalian memiliki kehidupan yang lebih baik ya di tempat yang baru :) .

Kawan, sebelum Dia menggantimu dengan sahabat-sahabat yang baru dan sebelum sayapku benar-benar patah, dari hatiku yang terdalam ijinkan aku megatakan bahwa,  

Aku menyayangi kalian…

Semoga sebuah pengakuan dari tulisan yang sederhana ini bisa membuat sayapku lebih kuat dari sebelumnya meski tanpa kehadiran kalian di sini dan semoga ini semua bisa menjadi bukti bahwa kalian pernah menjadi salah satu hal yang teindah dalam hidupku.

Terimakasih kalian telah banyak menginspirasiku, memberi masukan untuk kebaikanku, mengingatkan kesalahanku dan pernah mendengarkan keluh kesahku. Maafkan diriku yang mungkin sering menjadi seorang teman yang ‘durhaka’ dan belum bisa membuat kalian bangga memiliki teman seperti aku.

Meskipun secara fisik kita berjauhan, aku berharap hati tetap dekat karena pertemuan dalam doa-doa kita… Karena sampai kapanpun seorang wanita akan tetap membutuhkan teman wanitanya…

Aku berharap di kehidupan yang selanjutnya kita tidak saling melupakan satu sama lain, karena menjaga pertemanan lebih susah daripada mendapatkan teman-teman baru.

Betapa bahagianya jika suatu saat kita tetap berbincang, sekedar menanyakan kabar anak-anak kita, berbagi resep masakan, curhat tentang harga bahan makanan yang semakin melonjak, ataupun sekedar menyapa, memastikan salah satu dari kita masih dalam keadaan sehat.

Semoga kita diberi waktu dan usia untuk bertemu di kesempatan-kesempatan yang lain.  

"Teman-teman akrab pada hari (kiamat) nanti sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa."(QS. Az Zukhruf : 67).

Dan semoga kita dipertemukan di surga-Nya kelak dan tidak menjadi musuh satu sama lain. Amien.  

Ketika jari-jari ini menari di atas kibor… 
Aku membayangkan wajah-wajah kalian dan hati ini menyimpan rindu yang dalam… 
Sedang apapun kalian di sana, selamat beraktivitas ya!

Yogyakarta, 21 April 2011, di suatu sore yang damai. 
With love,
Dari seorang teman yang kadang membuat kalian kesal.

Hmm, lega rasanya bisa ngungkapin perasaan ke orang-orang yang tersayang...
Lega rasanya bikin teman-teman saya tau kalo saya menyayangi mereka...

Tuesday, May 24, 2011

Ditraktir dan Mentraktir

Di suatu sore ketika saya sedang serius ngeblog, tiba-tiba tetangga sebelah kamar kost  alias helda datang masuk kamar saya dengan wajah sumringah yang mencurigakan…

Dia : Mbak, udah makan malem?
Saya : Belum..
Dia : Mbak, makan PH yuk? (sambil mesam-mesem)
Saya : …… mmm….
Dia : Kenapa, lagi ga punya uang ya? (sudah mulai tercium maksud kedatangannya)
Saya : hehehe (tau aja nih anak)
Dia : Gak papa, aku yang traktir (tuh kan ketebak, nih anak aneh… padahal saya ga minta lho!)
Saya : Ga usah ah hel ngerepotin… (beneran ini, saya ga cuma pura-pura)
Dia : Iya gak papa, aku lagi pengen nraktir mbak aja.. (hahaha, jadi enak)
Saya : Beneran ga usah…
Dia : Iya.. aku lagi pengen makan yang enak-enak.. pengen berbagi rejeki sama orang yang paling deket (kamarnya maksudnya), biar pahala gitu ngasi makan orang (beuh, berasa fakir miskin saya, wkwkwk)
Saya : Tapi kan ga harus yang mahal hel? (pake nawar)
Dia : Biasa aja kok mbak.. mbak pengen apa? PH, hokben, bees, solaria, mie ceker, ramen, WS, pastelo?? (gini nih kalo orang banyak duit)
Saya : Halah, terserah aja deh, di angkringan juga gpp kok manut…
Dia : Jangan mbak, pengennya aku makan yang agak spesial ……………………………………………….dst

Kurang lebih begitulah pembicaraan kami sore itu. Sebenarnya masih sangat panjaaaaaaang…. karena kami saling kebingungan untuk memutuskan akan makan dimana saat itu. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya kami mengeliminasi beberapa tempat makan dan menyisakan dua pilihan yaitu Solaria di Ambarukmo Plaza dan Bee’s di Galeria Mall. Hmmm, dua pilihan yang sulit bagi kami.

Atas ide aneh helda kami akhirnya melakukan suit (wkwkwkwk, entah apalah namanya, pokoknya sejenis permainan anak-anak dengan aturan kita menunjukkan beberapa jari kita untuk dihitung). Bagaikan menghitung kancing, akhirnya kami menghitung jari-jari kita (amplaz-gale-amplaz-gale… dst, kira-kira begitulah bunyinya, hehe) dan akhirnya pilihan tertuju pada Ambarukmo Plaza…. Yeayy, akhirnya!


Setelah sholat maghrib berjamaah kami langsung siap-siap nge-mall, wkwkwkwk kontras sekali. Sesampainya di amplaz, kami window shopping dulu ke centro, strawbery, lasona, graphis, dsb. Meskipun tidak ada maksud membeli, setidaknya dengan cuci mata, mata ini bisa jadi lumayan segar lho, hehe. Kemudian karena takut kemalaman dan perut sudah mulai lapar, kami langsung bergegas deh menuju tempat tujuan utama yaitu Solaria..... dan… makanan sudah siaaapppp…..

before

bersihhh... :D

Seneng juga sih bisa makan makanan enak tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Maklum, sebagai mahasiswa ber-uang saku pas-pasan :p, saya jarang mau mengeluarkan uang lebih untuk sekedar membeli makanan. Alasannya sih karena saya biasa saja dengan wisata kuliner alias urusan perut dan tentunya karena ingin berhemat. Biasanya pengeluaran bulanan saya lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan….. wanita… :p seperti membeli baju, sepatu atau kosmetik, hehehe sama aja boros kalo kaya gini :D. Jadi ya, kalo tiba-tiba ada yang nraktir saya ga nolak asal tidak ada paksaan dari salah satu fihak :D. Kurang baik juga lho kalo nolak rejeki, hehehe

Ngomong-ngomong masalah traktir mentraktir, dulu saya sempat memandang negatif perkara ini. Saya beranggapan orang yang mentraktir itu terlalu berfoya-foya, hanya menghambur-hamburkan uang orangtua hanya demi gengsi, ingin diakui oleh teman-teman dan sebagainya. Sebaliknya, saya kurang suka dengan orang yang sedikit-sedikit minta ditraktir dan sering memanfaatkan momen traktiran hanya untuk keuntungannya tanpa pernah melakukan sebaliknya :D.

Jadi ya, saya lebih memilih memberi hadiah berupa barang atau makanan ke teman-teman daripada mentraktir karena bagi saya-tadinya hal tersebut terkesan negatif. Sebagai orang yang ditraktirpun sebisa mungkin saya berusaha untuk tidak merepotkan si empunya acara. Hampir tidak pernah juga saya minta ditraktir oleh teman meskipun hanya bercanda, karena sedikit gengsi dan malu jika harus terkesan ‘minta-minta’.

Kalo disuruh memilih ditraktir atau mentraktir kebanyakan dari kita pasti memilih ditraktir. Jawabannya serupa, pasti karena pilihan tersebut lebih menguntungkan. Tapi terkadang saya berfikir ada kepuasan tersendiri sepertinya bagi orang yang mentraktir ketika melihat wajah teman-temannya bahagia membersamainya dalam suatu acara makan. Saya jadi mikir, mentraktir sepertinya tak sepenuhnya bernilai negatif kok karena toh dilakukan dengan niat menyenangkan hati orang lain dan bershodaqoh. Tapi jadi lain cerita kalo kita memaksakan diri untuk mentraktir teman padahal uang untuk kebutuhan hidup saja sudah mepet. Apalagi jika satu-satunya niat mentraktir adalah agar dipandang sebagai orang kaya, gaul dan friendly…. Hmmm… rugi lah ya!

Jika berniat untuk mentraktir teman, mungkin baiknya sih diniati dengan benar yaitu berbagi kebahagiaan dengan teman, bershodaqoh dsb. Mentraktir juga bukanlah kewajiban, jadi tidak usah dipaksakan jika tidak mampu. Dan yang paling penting mentraktir tak selalu harus mahal kok karena kebahagiaan teman-teman bukan dari harga makanannya tapi lebih pada kebersamaannya dengan kita.

Billyboen said…
“Harga makanan yang saya bayar, murah banget dibandingkan waktu yang dia (teman) berikan untuk mau makan sama saya”

Monday, May 23, 2011

So Sweet sih… tapi…

Hehe, hampir semua orang pasti sudah tau iklan ini. Sudah beberapa minggu iklan ini sering ditayangkan di televisi. Ini adalah iklan tropicana slim terbaru beserta jinglenya yang khusus dibuat untuk kepentingan komersial. Terlepas dari bagaimana produknya, kebanyakan kaum hawa senang melihat iklan ini di awal-awal tayang. Kalo pengalaman saya nonton tv bareng teman-teman kos sih banyak yang nyeletuk setiap iklannya lewat, kalo iklannya co cwit alias so sweet banget.


Ternyata gak cuma produknya yang manis, iklannyapun manis banget bikin setiap yang melihat mupeng. Liriknya juga romantis banget, membuat hati setiap yang mendengarnya berdebar-debar, hehehe. Okay, sebelum kita bahas lebih lanjut mari kita nyanyikan bersama-sama lagunya, hehe… Eits tunggu dulu!!, bagi yang tertarik dengan jinglenya, bisa di download di sini ya. Bagi yang ingin tau liriknya… yuukk mariii…

will you remember our sweet moments
and cherished them the way i do
how we spent our special moment together
how we used to share it all
will you remember me the way
i remember you, will you be the same
the last time i saw you, you are the sweetest
every moment with you is the sweetest one
Kalo dilihat dari video di atas, iklan ini menceritakan tentang kisah anak laki-laki dan perempuan yang di masa kecilnya sangat akrab dan mereka senang bermain bersama. Jalinan perteman dan bibit-bibit cinta yang sudah ada diantara mereka semasa mereka kecil tumbuh menjadi rasa cinta yang sesungguhnya ketika remaja. Sejak kecil hingga remaja menjelang dewasa mereka sering bersama menghabiskan waktu berdua ataupun bersama teman-teman sepermainan mereka yang lain. Ketika mereka dewasa, mereka harus berpisah karena suatu keadaan akan tetapi hati mereka tetap saling mencintai. Akhirnya dalam suatu kesempatan mereka bertemu kembali di suatu kafe dan saling melepas rindu. Tropicanaslimlah yang menjadi saksi bisu cinta mereka, hehehehehe.

Saya ini tipe orang yang melankolis, jadi ketika melihat iklan ini rasanya ikut terbawa dalam suasana percintaan mereka, jadi merinding, ikut deg-deg an dan juga mupeng, hahaha. Tapi setelah dipikir lagi dengan akal sehat, itu semua kan hanya cerita fiktif, sepertinya tak beda jauh dengan cerita-cerita dongeng lainnya. Rasanya tak mungkin deh ada hubungan percintaan yang berjalan semulus mereka, yaitu tanpa konflik, tanpa penghianatan, tanpa air mata dan tanpa orang ketiga (hadeeh, malah berimajinasi sendiri akibat pengaruh sinetron :p).

Tadinya saya mupeng setelah liat iklan ini, merasa cerita kedua tokoh itu sangat sempurna…. Tapiii… baru sadar… begitu lamanya hubungan mereka tapi belum tentu mereka menikah kan??! Jadi ya tidak sepenuhnya mereka akan bahagia bersama lho…Hohoho, jangan-jangan setelah ini bakal dibikin iklan versi kelanjutan cerita yang pertama..

Hahaha, kok saya jadi ngelantur dan ngurusin hal yang ga penting gini ya, lagipula itu kan cuma iklan, wkwkwkwkwk (trus daritadi cerita panjang lebar ngapain coba?! #%@%#*^*@&@(#%+#$@*)

Cermin Ajaib

Tiga hari yang lalu saat membantu teman kost packing untuk meninggalkan Jogja, saya mendapatkan banyak warisan. Ini bukan membicarakan masalah sepetak sawah, beberapa juta uang atau berapa meter rumah. Tapi tau sendirilah warisan anak kos itu seperti apa, ya tak lain tak bukan adalah seperangkat alat rumah tangga, hehe. Teman kosku yang bernama Indira itu memberi beberapa benda berharga seperti jepit jemuran, pembersih porslen, termos, kertas bekas, saos, toples, gelas, piring, sunlight, kain perca dan benda lain yang akan dibahas disini yaitu cermin ajaib, hehe.

Indira akhirnya rela memberikan cerminnya alasannya merasa kasihan karena saya yang hampir lima tahun ngekost ini belum memiliki cermin ‘sungguhan’, hehe. Iya sih, cermin saya di kamar hanyalah cermin kecil berukuran 10x10cm, paling-paling hanya bisa untuk mengecek wajah dan kerudung sudah rapi atau belum. Kalo untuk tau baju sudah rapi atau belum hampir selalu numpang teman kos lain yang memiliki cermin kamar lebih besar, atau bercermin dengan samar-samar di depan kaca jendela kamar… hoho kreatif bukan???

before :p
Ini bukan masalah modal ngga modal lho :p (hihi belum-belum sudah pembelaan), tapi ini masalah prinsip!!! , haghaghag. Ini semua karena saya kurang suka jika ada cermin besar di kamar karena terkesan ada yang selalu mengamati saya. Suka parno aja sih nanti kalo saya ngomong sendiri di cermin trus ada yang jawab, ataungga kalo saya lagi tidur ada ‘sesuatu bayangan lain’ di cermin wkwkwk lebay!

Intinya sih bukan itu, hehe. Jujur saja, saya termasuk orang yang kurang PD dengan penampilan fisik. Entahlah, merasa kurang menarik dan tidak secantik wanita-wanita lain sekarang ini aja. Yaaa, meskipun teman-teman lain berkata penampilan fisik saya tak seburuk yang saya kira, tapi tetap saja saya ngerasa i’m not ok. Jadi ya menurut saya cermin membuat saya semakin sering berkaca, semakin mengoreksi penampilan diri dan semakin membuat saya merasa kurang menarik.

Dugaan saya benar. Setelah cermin ajaib itu dipasang di kamar, yang ada malah saya ngacaaa muluuu… Norak banget deh pokoknya, berasa tau pertama kali seperti apa bentuk benda yang bernama cermin, hehehe. Kata si mantan pemiliknya sebelumnya sih tuh cermin dinamakan cermin cantik karena membuat orang yang bercermin dengannya menjadi cantik, wkwkwkwk bo’ong banget. Hahaha, yang ada malah cermin itu bikin ngerasa saya minder, kok ada ya manusia sejelek ini di dunia (hush, istighfar dew!).

after
Ya begitulah, saya jadi sibuk memperhatikan setiap centi wajah yang ternyata sekarang ditumbuhi banyak jerawat, menghitam dan banyak noda, hiks hiks. Selain itu, karena sebelumnya jarang bercermin, saya juga baru sadar ternyata badan saya jauh lebih kurus dari sebelumnya. Memang sih saya agak merasa senang karena diet dan senam yang saya lakukan kali ini berhasil, tapi ada rasa khawatir juga sih kalo semakin lama justru badan ini menjadi kerempeng. Hmm, jadi berfikir untuk melakukan program penggemukan badan nih...

Hmmm…. kalo direnungi, ga boleh terus-terusan nih saya merasa seperti ini. Lama-lama kepercayaan diri bisa terancam dan saya bisa menjadi manusia yang kurang bersyukur hanya karena terlalu subjektif memandang diri sendiri di cermin. Padahal kan, ya disyukuri aja diri kita sebagaimana adanya secara fisik. Ga melulu semuanya kurang, karena pasti Allah juga ciptakan lebihnya. Buktinya, banyak kok yang bilang tubuh saya ini sexy… wkwkwkkwkkwkwk… hihi kok jadi malah narsis :p

Jadi ya, sudahlah… tidak usah berlama-lama di cermin jika hanya membuat waktu kita terbuang dan minder kita meningkat. Biarkan cermin menjalankan tugasnya untuk menunjukkan bahwa wajah kita bersih, rambut kita rapi dan pakaian yang kita kenakan tidak terbalik. Kemudian tinggalkan…, karena ada banyak hal lain yang perlu kita lakukan menyangkut harga diri kita.

Kata Richard Carlson dalam bukunya “Don’t Sweet Guide To Weight Loss” nih…
“Cermin tidak harus menjadi hakim dan dewan juri harian anda. Ia hanya mengungkapkan permukaan dari diri anda, dan melakukannya dengan tidak sempurna karena anda bukanlah seorang pemandang yang objektif”

Dan yang paling penting, jangan lupa selalu membaca doa sebelum bercermin, agar Dia memberikan kebaikan bagi jiwa raga kita… Upayakan juga selalu mengenakan pakaian yang menutup aurat dan tidak berlebih-lebihan agar diridhoi-Nya…

Saturday, May 21, 2011

Maafkan aku bu…

Ibunda…*



Selimut kasih ini belum mampu menghangatkan dinginnya kerinduan untuk membahagiakanmu, ibunda.

Seribu satu teori kebajikan belum mampu membuat kami menyadari bahwa engkau ada…

Kami terlalu sibuk untuk menjadi anak-anak berbakti, meskipun yang engkau tuntut hanya agar kami tak celaka.

Kami terlalu gagah, terlalu berprestasi, dan terlalu berhasil dalam banyak hal untuk secara rendah hati mengakui bahwa tanpa engkau, ibunda, kami bukanlah apa-apa.

Begitu tersadar, ternyata kami sudah terlalu jauh berpetualang, sudah banyak adab dan etika yang kami ‘titipkan’ di kampung halaman sana.

Begitu ingat, segalanya telah mengubah diri kami menjadi musuh dari cita-cita kebajikan itu, betapa pun indahnya.

Hati kamu terlanjur beku dan mati…

Jiwa kami terlanjur gersang dan usang…

Nurani kami terlanjur berlumur noda yang sulit dibersihkan…

Dengan sisa asa dan niat seadanya kami berupaya menjadi anak yang tidak terlalu durhaka, tidak terlalu menyakiti, dan tidak terlalu banyak mengecewakanmu…

Wahai ibunda…
Kini kami sadar, betapa engkau sudah terlalu banyak memaafakan kami.
Dan kami yakin maaf itu masih engkau punya…


(* Dikutip dari Buku “Sutra Kasih Ibunda” karya Ust. Abu Umar Basyir)

 ***

Akhir-akhir ini saya lebih sensitif tentang tema-tema yang berbau ibu. Sebelumnya, tema ini menjadi hal yang membosankan, klasik bagi saya karena sering menemui banyak teorinya tapi sedikit praktek di lapangan. Entahlah apa yang membuat saya lebih peka tentang hal ini, yang jelas pasti karena atas ijin Allah dan Dialah yang mengetuk hati saya dengan beberapa perantara untuk menyadarkan bahwa saya ini adalah anak yang masih durhaka dan masih jauh bila dianggap berbakti kepada ibu.

Bagaimana tidak? Masih sering sekali saya berkata-kata lebih keras daripada beliau-meskipun tidak bermaksud kasar karena hanya sekedar lelah atau mood kurang baik saat itu. Saya juga masih sering menunda untuk segera melaksanakan perintah beliau padahal hanya sekedar diminta mencuci piring atau minta dibelikan sesuatu di warung. Saya juga sangat sering merepotkan beliau dengan pekerjaan-pekerjaan rumah yang seharusnya bisa saya lakukan sendiri. Parahnya, saya terkadang juga merasa bosan mendengarkan keluhan beliau… Duhh…

Seminggu yang lalu saya bertemu dengan ibu setelah sekian lama. Lega rasanya bisa melepas rasa kangen yang tertahan selama ini, tapi saya juga sangat sedih menyadari bahwa ibu sudah semakin tua. Rambutnya sudah banyak ditumbuhi uban berwarna putih, keriput di wajahnya sudah semakin terlihat jelas dan fisiknya semakin lemah jika harus bekerja berat. Memang semua itu sudah menjadi Sunnatullah bahwa seseorang akan bertambah tua dan lemah. Tapi Sedih rasanya jika harus membayangkan bahwa semakin bertambahnya usia beliau justru bertambah kesedihannya akibat ulah saya-anaknya yang sering menjadi beban pikiran dan belum bisa membahagiakan beliau.

Satu pintaku Ya Allah…

Berikan aku kesempatan untuk bisa membahagiakan ibu, membuat ibu bangga dan membalas segala jasa-jasanya meskipun jauh dari kata impas.

Jadikan aku sebagai anak sholeh, sebagai investasinyanya di dunia akhirat…

***

Memang, Ibu saya tidak sempurna, tidak berpendidikan tinggi, terkadang kuno, kurang nyambung jika berbicara tentang hal-hal kekinian dan masih suka sinetron, hehe

Tapi beliau orang terhebat bagi saya karena selalu mengajarkan kepasrahan menerima takdir hidup setelah kita berusaha. Beliau tak bosan mengingatkan saya untuk sholat malam dan puasa sunnah. Dan beliau adalah guru privat saya yang selalu mengajarkan saya bagaimana caranya menjadi wanita dan istri yang baik.

Terimakasih bu atas doa-doamu yang tak pernah berhenti mengalir untukku…

Terimakasih bu kau telah mengajarkan banyak hal kepadaku dengan sabar dan penuh kasih sayang.

Kau juga telah memberikan segala yang lebih dari kau miliki tapi aku hanya memberikan sangat sedikit dari banyak yang kumiliki meskipun itu hanya waktu.

Maafkan anakmu ini ibu…
Maafkan, aku terlalu sering membuatmu menangis…