Tuesday, April 26, 2011

Biaya Hidup Ikan

Halo semua…
Melanjutkan cerita di post sebelumnya, di sesi kali ini saya ingin menceritakan tentang pembiayaan hidup si ikan. Sebelumnya perkenalkan, ini teman-teman baru saya. 
Pemotretan ini dilakukan sehari setelah ikan diputuskan untuk diasuh, hehe

Ikan yang akhirnya saya pilih 3 ekor ikan moli dan 3 ikan koki kecil karena bentuknya gembul, lucu. Saya kurang suka ikan cupang karena wajahnya yang kurang ramah meskipun katanya mudah pemeliharaannya. Oia perkenalkan, ikan moli saya yang berwarna jingga namanya mojako, putih namanya ciko, hitam namanya ale, semua nama-nama itu merupakan ide dari teman-teman kos.  Sedangkan untuk 3 ekor koki kecil namanya koko, kiki dan kuku, hehe nama yang aneh sekaligus tidak mau repot :p.
Setiap saya perkenalkan teman baru saya (ikan) ke teman-teman saya yang lain (manusia, hehe), pertanyaan yang sering muncul adalah masalah biaya hidup dari si krucil-krucil ini, hihihi. Gampangannya ya berapa sih uang yang harus dikeluarkan untuk mengasuh ikan-ikan dan peralatannya.
List belanjanya nih :
1.       Akuarium  30x20 cm = Rp. 20.000
2.       Tanaman hias = Rp. 6.000
3.       Batu alam = Rp. 7.500/bungkus
4.       Batu aerator = Rp. 3.000
5.       Aerator (untuk gelembung udara) = mulai dari Rp. 13.000
6.       Pompa pembersih akuarium (tidak ada di gambar) = Rp. 12.500
7.       Ikan Koki = Rp. 4000x3
8.       Ikan Moli = Rp. 1000x3
9.       Pakan/pelet = Rp. 4000
Monggo ditotal sendiri, hehee..
Tapi yang harus diingat, harga di satu toko bisa berbeda di toko lain. Kadangkala satu toko punya keunggulan masing-masing dari toko yang lain, seperti lebih banyak dan murah harga ikannya atau lebih murah peralatannya dan sebaliknya. Jadi ya jika ingin puas sebelumnya harus searching-searching dulu di toko-toko ikan terdekat. Lagipula pergi ke banyak toko ikan samasekali ga merugikan kok kecuali untuk orang-orang yang sangat sempit waktu luangnya.  Berkunjung ke toko ikan justru bisa menghibur dan cuci mata karna banyak laki-laki yang lucu, eh salah maksudnya ikan-ikan yang lucu, hehehe

Ngomong-ngomong masalah laki-laki nih… sebenernya masih agak heran karena sepenglihatan saya kenapa kebanyakan pengunjung ikan sekaligus pemeliharanya justru kaum adam. Bukannya kalo dipikir-pikir perempuan itu lebih telaten, penyayang dan suka dengan hal-hal yang berbau keindahan ya?
Tapi entahlah, mungkin dibalik sisi liarnya(lho?), laki-laki sebenarnya penyayang dan menyukai yang lucu-lucu juga kali ya?, hihihi. Whalah, kok malah jadi OOT (out of topic) gini..
Balik lagi ke masalah biaya nih, untuk penghematan sebenernya bisa lho dilakukan dengan menekan pengeluaran benda lain yang bisa disubstitusi. Misalnya untuk tanaman plastic bisa diganti dengan tanaman air yang harganya lebih murah, pakan ikan bisa share dengan teman lain sesame ikaners(hehehe), batu-batuan bisa dicari sendiri langsung dari sungai (ingat! batu jangan terlalu besar :p), pompa pembersih bisa diganti dengan selang meteran(mirip selang aerator), akuarium bisa dengan memanfaatkan barang yang ada di sekitar kita (misalnya toples, gelas bueesaaarrr, bekas kandang hamster, dsb), jenis ikan bisa diganti dengan harga yang lebih murah (ikan platy Rp.500) tapi untuk aerator sebaiknya harus ada untuk ikan-ikan yang memang membutuhkan tambahan oksigen.
Hmm, apalagi ya?
Sepertinya informasi masalah biaya cukup begitu saja. Intinya sih, untuk memelihara ikan pasti perlu modal sekecil apapun dan juga perhatian untuk kelangsungan hidup si ikan. Jangan sampai masa hidup ikan jadi lebih singkat ketika berada di tangan kita, hiks hiks… Jangan juga hanya senang memandangi keindahan dan kelucuannya tanpa mau menanggung konsekuensi dengan merawatnya.
Jadi, ayuk ke toko ikan!! <-- pesan yang aneh..

0 comments: