Tuesday, April 26, 2011

Galau : Mari Meredefinisikannya!

Memiliki pikiran dan perasaan yang kacau balau bukanlah keinginan setiap orang, kadang keadaan menggalau datang tidak terprediksi, dapat mengganggu aktivitas, memunculkan perasaan cemas yang tidak jelas bahkan terkadang membuat diri kita merasa tak berdaya.

Jika racun galau mulai muncul, rumus yang harus kita ingat untuk mengatasi permasalahan adalah dengan mencari penyebab dari masalah tersebut. Mungkin sebagian orang menganggap galau = bingung, yaitu perasaan dimana kita tidak faham dengan apa yang rasakan, tapi yang pasti kita faham betul dimana kita sedang berada di situasi yang sangat tidak nyaman dan menggelisahkan dan kita ingin keluar. 
Jadi, selain sadar diri bahwa galau merupakan perasaan yang tidak menyenangkan dan perlu penyelesaian, kita juga sebaiknya lebih mencari tau sebab dari kegalauan kita.

Beda individu, beda versi untuk mencari tau penyebab kegalauannya. Ada sebagian orang yang lebih senang menceritakan kegalauannya ke orang lain hingga dia dapat menjadi faham akan penyebab kegalauannya. Sebagian yang lain menuliskan kegalauannya, merenung, atau sekedar coret-coret di kertas me-list daftar penyebab galau. Apapun caranya, kita harus mendapatkan jawaban secara konkrit tentang penyebab kegalauan yang melanda, contohnya seperti karena hubungan yang kurang baik dengan teman, pekerjaan yang tidak selesai, perasaan minder di komunitas, sikap malas yang susah diubah, iri dengan prestasi teman dan sebagainya.

Coretan Kegalauan Saya :D


Bagi saya pribadi, dengan lebih mengetahui penyebab kegalauan yang saya alami, dapat menjadikan diri lebih tenang dari sebelumnya. Tidak hanya berhenti di situ, langkah penyelesaian masalah dari sebab kegalauan kita juga harus direncanakan dan dilaksanakan sekuat tenaga karena jika tidak kegalauan akan sering melanda. Jadi, selamat bergalau ria :D

Last but not least, kalo galau menurut versi saya yang lain merupakan alarm tubuh yang mengingatkan bahwa saya sedang futur atau memiliki iman yang sedang turun, kurang beribadah dan lalai dari mengingat Allah. Hmm… jadi teringat kalimat di buku doa dzikir Ustadz Yazid bahwa…

“Orang yang berdzikir kepada Allah, maka pelakunya akan merasa bahagia, begitu juga orang yang dekat dengannya. Tetapi orang yang lalai, dia akan senantiasa gundah, begitu pula orang yang dekat dengannya” 

“Orang yang lalai dari mengingat Allah akan dihantui kerisauan antara dirinya dengan Allah, yang tidak bisa dihilangkan kecuali dengan dzikir”

0 comments: